Muslim di Amerika Serikat, terutama di negara bagian Oregan telah berjuang untuk menentang sebuah draft undang-undang mengenai pelarangan pemakaian pakaian keagamaan oleh guru termasuk jilbab di lingkungan sekolah umum.
“Aturan ini menekan umat Islam, Yahudi, Sikh dan agama lain untuk memilih antara keyakinan mereka dan pekerjaan mengajar mereka,” demikian kata Ibrahim Hooper kepala hubungan masyarakat Council on American-Islamic Relations (CAIR) dalam sebuah rilis pres.
Parlemen negara bagian Oregon telah menyetujui aturan pelarangan pakaian keagamaan termasuk jilbab dan tinggal menunggu tanda tangan Gubernur negara bagian Oregon untuk menjadi undang-undang.
“Jilbab, mengapa? Jilbab:Selalu Urusan wanita? Mengenakan jilbab tidak melulu mengajak orang untuk berpindah keyakinan, ini merupakan aktualisasi keyakinan,” tandasnya.
Baca lebih lanjut