KUALA LUMPUR– Perseteruan bernuansa SARA (suku, agama, ras dan antar golongan) mulai memanas di negeri Malaysia. Setelah pembakaran gereja dan beberapa masjid, beberapa waktu lalu, kini sejumlah masjid dilaporkan dilempari dengan kepala babi hutan. Dua masjid yang menjadi korban pelemparan barang haram itu adalah Masjid Imam At-Tirmizi di Sri Sentosa dan Masjid Jumhuriahdi Taman Datuk Harun, Pelating Jaya. Pelemparan kepala babi dilakukan oleh kelompok tidak bertanggung jawab pada saat jemaah sedang melakukan salat Subuh, waktu setempat.

Kepala babi hutan yang dilempar ke arah masjid tersebut dibungkus plastik putih dengan uang tunai sebesar RM35. Insiden yang sama juga terjadi di Taman Datuk Harun. Pemerintah setempat meyakini keduanya dilakukan oleh pelaku yang sama.

Ketua Polisi Negara Malaysia, Tan Sri Musa Hassan yang melawat Masjid Imam At-Tirmizi, Selasa (27/1) meminta rakyat supaya tenang dan tidak terpancing untuk melakukan keributan akibat peristiwa itu.

Selain itu, Musa Hasan juga memperingatkan kepada pihak yang mencoba melakukan provokasi untuk mengacaukan situasi di Malaysia untuk menghentikan aksinya.

Dalam beberapa pekan terakhir, 11 gereja, satu kuil Sikh dan sejumlah musala dirusak di tengah pertikaian terkait penggunaan kata Allah oleh kelompok non-muslim.

Ketegangan antarpemeluk agama di Malaysia meningkat sejak pengadilan bulan lalu memutuskan bahwa media milik kalangan Katolik Roma di Malaysia boleh menggunakan kata “Allah” dalam terbitan berbahasa Melayu untuk menyebut tuhan bagi umat Kristen.

Pengamat politik Malaysia dari Universitas Kebangsaan, Abdul Ghapa Harun, mengatakan walaupun insiden perusakan terhadap rumah ibadah tidak meluas, namun insiden kali ini berpotensi meningkatkan ketegangan.

“Keadaan bisa dikatakan terkendali, tidak tampak ketegangan. Tetapi dengan adanya insiden terbaru ini ketegangan bisa meningkat karena kepala babi di masjid akan menggores perasaan orang Melayu,” kata Abdul Ghapa kepada Emilda Rosen dari BBC Siaran Indonesia.

Menteri Dalam Negeri Hishammuddin Hussein mengatakan orang-orang di belakang insiden terbaru itu akan diadili.

“Mayoritas warga Malaysia adalah orang-orang cinta damai, mayoritas orang Malaysia tidak akan melakukan aksi ini,” kata kantor berita AFP mengutip Mendagri.

Provokasi

“Dengan melihat modus operandi dua kejadian ini, saya rasa ini dilakukan oleh kelompok yang sama dengan kelompok yang terlibat serangan sebelumnya,” kata Musa Hassan.

Kantor Berita AFP melaporkan kepala kepolisian yakin serangan ini didanai oleh sekelompok orang yang berusaha memperburuk situasi yang sedang tegang di Malaysia, negara dengan warga mayoritas Muslim yang juga didiami sejumlah besar etnis Cina dan India.

“Saya rasa mereka membuang uang (untuk melakukan serangan ini) agar terjadi insiden seperti ini,” kata Musa Hassan kepada para wartawan.

“Jangan main api, saya tidak kompromi dalam hal keamanan negeri ini. Jangan memprovokasi publik atau pihak mana pun untuk memperburuk situasi di negeri ini,” tambahnya.

Kepala babi ditemukan di Masjid Taman Dato Harun, kata imam masjid itu, Hazelaihi Abdullah.

Polisi membenarkan hal ini serta menyatakan kejadian sejenis berlangsung pula di Masjid al-Imam al-Tirmizi yang berdekatan.

Sementara di tempat terpisah, Zulkifli Mohamad, pengurus masjid Sri Sentosa di luar kota Kuala Lumpur, menyatakan para jamaah sholat shubuh menemukan dua kepala babi dalam kantong plastik di lokasinya.

Sejauh ini polisi telah menahan 19 orang terkait berbagai serangan terhadap tempat ibadah belakangan ini. (KN/bbc/JPNN)

Baca Juga :

MAJELIS MUJAHIDIN MENYIKAPI KONTROVERSI ALLAH NON MUSLIM DI MALAYSIA

DELAPAN ORANG DITAHAN ATAS SERANGAN GEREJA

VANDALISME PADA GEREJA BUKAN CERMINAN PERASAAN SELURUH UMAT ISLAM MALAYSIA